Selasa, 09 Juni 2015

PESTA ADAT KARIYAA TOLANDONA



RIWAYAT SINGKAT PESTA ADAT KARIYAADI KEL. TOLANDONA  
KEC. SANGIAWAMBULU


     Kariyaa merupakan salah satu bentuk aktivitas adat masyarakat di Desa Tolandona yang bernuansa religius. Pengertian Kariyaa secara umum menurut masyarakat Wolio(Buton) adalah rangkaian aktivitas operasional yang lengkap dari suatu urusan, baik untuk urusan kematian (KARIYAANA MATE) seperti penyelenggaraan jenazah maupun untuk urusan kehidupan (KARIYAANA DADI) seperti acara perkawinan, pingitan dan lain-lain. Dalam hal ini kita renungkan ungkapan orang-orang SUFI di Buton berikut ini  :


  • ADATI YITU A POOPU I NAMISI

  •  NAMISI YITU KAWUNI-WUNINA OPU

  •  OPU YITU A HARUSU I AKALA

  •  A WAJIBU I DALILINA QURAANI

  •  TEE AMAINAWA I HADHISINA NABI


     Adapun pengertian KARIYAA secara khusus yang terpelihara secara turun temurun di Desa Tolandona adalah rangkaian aktivitas adat yang dilaksanakan sekaligus dalam waktu yang bersamaan mencakup acara : PINGITAN (KASUO/KASUO), KHITANAN (KANGKILO/TANDAKI) dan SUNTINGAN (KASUSU/POSUSU). Kegiatan pokok pada pelaksanaan KARIYAA di Desa Tolandona meliputi 2 (dua) sasaran utama yaitu:

1.      Pemahaman dasar-dasar kebersihan ;
Dalam ajaran Islam dinyatakan bahwa kebersihan adalah bahagian dari iman. Sejalan dengan pengertian tersebut, maka pemahaman tentang dasar-dasar kebersihan diaktualisasikan dalam bentuk praktek khitanan bagi anak laki-laki dan suntingan atau pemasangan anting-anting bagi anak perempuan yang telah mencapai usia 7 tahun.

2.      Pendidikan puasa (Pemahaman Dasar Pengendalian Diri) ;
Latihan diarahkan kepada peserta pingitan. Pingitan adalah sebuah proses menurut adat dalam pengalihan status dari gadis remaja (kabua-kabua) untuk menjadi gadis dewasa (kalambe) dalam bahasa wolio/Buton.

Penyelenggaraan KARIYAA pertama kali diselengarakan oleh pasangan suami istri yang bernama  LA ODE BALE (UMA-UMA) dan WA ODE INTO (INA-INA) dan diperkirakan terjadi sekitar tahun Seribu Delapan Ratusan.
Seluruh prosesi KARIYAA ketika itu ditangani oleh keluarga dalam hal ini beliau berdua bersama anak kandung beliau.

     Dalam perkembangannya KARIYAA di Desa Tolandona telah mengalami pergeseran status kepemilikan, hal ini disebabkan karena dalam penyelenggaraan acara KARIYAA ini dibutuhkan sejumlah personil yang terampil untuk didudukan sebagai panitia dan sudah dilakukan secara massal dengan jumlah peserta (mosawina) semakin bertambah jumlahnya. Dengan demikian keterlibatan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat serta pemerintah Desa/Kelurahan diharapkan dapat menggalang personil yang dibutuhkan guna membantu tuan rumah selaku penyelenggara. Dengan demikian meskipun tuan rumah penyelenggara bersifat perorangan/keluarga, namun status kepemilikan KARIYAA ini menjadi milik bersama masyarakat, yang dalam bahasa wolio lebih akrab di sebut KARIYAANA LIPU.

     Demi kelancaran dan kesuksesan peenyelenggaraan acara KARIYAA ini biasanya dibentuk kepanitiaan. Kepanitiaan ini dibentuk melalui suatu musyawarah adat yang melibatkan Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Pemerintah Desa. Struktur kepanitiaan acara KARIYAA ini mempunyai ciri khas tersendiri baik dari segi susunan maupun istilah yang digunakan, disamping itu penempatan seseorang dalam kepanitiaan disesuaikan dengan jabatan di dalam Desa (formal maupun non formal),garis keturunan disertai keahlian dalam bidang yang bersangkutan.

     Setelah kepanitiaan terbentuk, kepada mereka dibebani tanggung jawab untuk menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.      Melaksanakan pendataan peserta (MOSAWINA)
2.      Mensosialisasikan hasil keputusan musyawarah adat, terutama besarnya biaya yang dibebankan kepada peserta
3.      Mnyediakan tempat atau bangsal (GALAMPA) untuk menmpung peserta
4.      Menyiapkan kebutuhan konsumsi
5.      Menyiapkan sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan
6.      Melaksanakan rapat
7.      Melaksanakan urusan tata usaha dan perizinan
8.      Melaksanakan tahapan-tahapan acara KARIYAA hingga selesai.


     Demikian gambaran umum mengenai acara adat KARIYAA yang dilestarikan secara turun temurun di Kelurahan Tolandona Kec. SangiaWambulu. Kab. Buton Tengah.

 :Kegiatan acara kariyaa:

Kasuo/gadis pingit
Tandaki/Kangkilo/Khitanan
Kasusu/Suntingan

Tari Lindaa